Standardisasi bidang pertanian dimaksudkan sebagai acuan dalam mengukur mutu produk dan/atau jasa di dalam perdagangan, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan pada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya baik untuk keselamatan, keamanan, kesehatan maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan daya saing dan kelancaran perdagangan. Adapun ruang lingkup pengaturannya meliputi perumusan dan penetapan standar, penerapan standar, kerja sama dan pemasyarakatan standardisasi, pembinaan dan pengawasan, penelitian dan pengembangan standardisasi serta pemberian sanksi.
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian lahir melalui Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 tentang Kementerian Pertanian. Berdasarkan Permentan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, BSIP terdiri dari satu Sekretariat dan 4 Pusat Standardisasi. Kemudian menurut Permentan Nomor 13 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis BSIP, terdiri dari 7 Balai Besar, 49 Balai, dan 3 Loka. Salah Satunya adalah Loka Pengujian Standar Instrumen Ruminansia Kecil.
Sumber daya sarana prasarana sebagai aset barang milik negara (BMN) yang dikelola LPSI RK mendukung tugas dan fungsi utamanya, berupa sarana dan prasarana yang sangat signifikan menunjang kinerja berupa laboratorium pengujian , Kandang Percobaan , Lapangan percobaan satuan kerja Pusat Standardisasi, Balai Besar Pengujian dan dan Standardisasi, Balai Pengujian dan Balai Layanan di seluruh Indonesia. BSIP juga didukung oleh instalasi kebun – kebun standardisasi yang tersebar di 131 lokasi di Indonesia, yang luasnya mencapai 4.700,75 ha.